
Jakarta –
Honda resmi meluncurkan Honda Vision 110 baru. Skuter matik tersebut bermain di segmen entry level atau pemula seperti Honda BeAT. Lantas, apa saja kelebihannya dan berapa harga jualnya?
Disitat dari Greatbiker, Selasa (25/2). Honda Vision 110 baru mengalami sejumlah pembaruan dibandingkan model sebelumnya. Kendaraan tersebut mengusung desain klasik khas skutik yang dipasarkan di kawasan Vietnam dan Thailand. Dimesinya kompak dengan lekukan-lekukan yang agresif.
Pabrikan meletakkan lampu utama atau headlamp di bagian kepala kendaraan. Sementara sepasang seinnya ditaruh agak ke bawah dengan model yang memanjang. Kemudian bagian belakang atau ekornya juga tak kalah menarik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Secara umum, sama seperti Honda BeAT yang dijual di Indonesia, Honda Vision 110 dirancang nyaman untuk mobilitas harian. Kendaraan tersebut punya riding position atau posisi duduk yang benar-benar relaks.
Honda Vision 110 juga menggunakan rangka yang sama seperti Honda BeAT, yakni Enhanced Smart Architecrure Frame atau ESAF yang diklaim nyaman untuk penggunaan harian. Sementara kompartemennya terbilang lega untuk menyimpan helm half-face dan barang bawaan lain.
ADVERTISEMENT
Skuter matik tersebut menggunakan mesin eSP berkapasitas 109cc dengan teknologi PGM-FI. Pembekalan itu membuat motor mampu menghasilkan tenaga 8,8 dk dan torsi 9,2 Nm.
![]() |
Sedangkan untuk fiturnya tak berbeda jauh dari skutik entry level milik Honda lainnya, mulai dari panel instrumen semi-digital, sistem nirkunci pintar atau keyless, soket pengisian daya ponsel dan pencahayaan full LED.
Honda Vision 110 sudah mulai dipasarkan di Vietnam. Konsumen setempat yang berminat membelinya harus menyiapkan mahar 36,6 juta VND atau sekira Rp 23,4 jutaan.
$(document).ready(function($){ var defaultOffsetH = 1.67; // Define your default value here var defaultDetailTitleOffsetTop = 968; // Default offset top position if .detail__title is not found var detailTitleOffsetTop = $(".detail__title").length ? $(".detail__title").offset().top : defaultDetailTitleOffsetTop;
var aevpH = $(".detail__title").outerHeight(), headerH = $(".header").outerHeight(), offsetH = aevpH && headerH ? aevpH - headerH : defaultOffsetH; $(window).on("scroll", function () { var scroll = $(window).scrollTop(); if (scroll >= detailTitleOffsetTop + offsetH) { $(".pip-vid__trigger").addClass("flow"); }
if (scroll <= detailTitleOffsetTop) {
$(".pip-vid").addClass("hide");
} else {
$(".pip-vid").removeClass("hide");
}
});
// IS IN VIEWPORT DETECT ELEMENT
$.fn.isInViewport = function() {
var elementTop = $(this).offset().top;
var elementBottom = elementTop + $(this).outerHeight();
var viewportTop = $(window).scrollTop();
var viewportBottom = viewportTop + $(window).height();
return elementBottom > viewportTop && elementTop < viewportBottom;
}
// FLOAT VIDEO Transistion FOR BREAKING NEWS
$.fn.floater = function( options ) {
this.addClass("flow-in");
var block = $(this);
$("#video-pip__close").click(function(e) {
e.preventDefault();
flowOut();
block.removeClass("flow-in");
});
function flowOut() {
$(".flow-in").removeClass("flowed");
}
function flowIn() {
$(".flow-in").addClass("flowed");
}
return $(window).scroll( function() {
if($(".pip-vid__trigger").isInViewport()){
flowOut();
}
else {
flowIn();
}
});
}
// Initialize piper
// function pip_video() {
// $(".pip-vid").floater();
// }
// if(true){
// pip_video();
// }
});
(sfn/dry)